Cari Blog Ini

Kamis, 22 Agustus 2013

Ayam Jawa/Kampung Super



Satu lagi terobosan ayam silangan dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya, yakni Ayam Jawa Super. Ayam ini juga diharapkan menjadi solusi kurangnya pasokan ayam kampong. Seperti apa geliat usaha dan prospeknya?

Selama ini peternakan ayam konsumsi yang ada di masyarakat terbagi atas 2 jenis, yakni ayam kampung (ayam aneka ras lokal), dan ayam modern (broiler dan layer). Di luar dua jenis ayam ini, tidak ada. Apakah disebut ayam jawa super, atau sunda ayam hebat, menurut F Rahardi itu kategorinya ayam kampung. Tentang kehebatannya, si pemilik ayam pasti akan mengatakan bahwa ayamnya lebih hebat dari ayam apa pun di dunia. Ini biasa, tak ada kecap nomor dua, semua nomor satu. Hal senada juga diungkapkan Harry Wibowo, Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta. Bahwa nama-nama tersebut sebenarnya hanya istilah yang dipakai para pelaku usaha untuk menarik minat dan rasa ingin tahu pembeli/konsumen. Namun tetap pakemnya adalah ayam silangan.
Harry Wibowo mengungkapkan bahwa ayam jawa super adalah hasil silangan antara ayam kampong dengan ayam layer petelur ras. Ayam kampong(sebagai pejantan) yang dipakai tentu boleh berbeda-beda sesuai ayam asli yang ada di daerah masing-masing. Bahkan bisa juga berupa ayam Bangkok(jantan). Sebutan ayam jawa super mulai ramai menyeruak sekitar 1.5 tahun lalu. Tetapi konon sudah ada sejak tahun 2006.
Menurut Harry Wibowo, Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta, munculnya ayam ini dilatarbelakangi kurangnya pasokan ayam kampung untuk memenuhi rumah makan-rumah makan yang menyuguhkan menu ayam kampong. Maka terciptalah peluang usaha di tengah ramainya permintaan. Peluang tersebut semakin terbuka lebar mengingat belum adanya breeding-breeding besar yang membuat. Dengan adanya ayam jawa super yang performanya sangat mirip ayam kampong, diharapkan bisa mengatasi masalah kurangnya pasokan tersebut.
Prospek dan Persaingan. Menurut F. Rahardi, pengamat agribisnis, prospek usaha peternakan ayam konsumsi (bukan ayam sebagai pet, hewan peliharaan) sampai kapan pun akan tetap baik. Jadi disarankan agar orang terus beternak ayam konsumsi. Ditambahkan Mulyono, supplier Ayam Jawa Super, bagus tidaknya prospek ayam ini juga tidak terlepas dari peran kerjasama antara penjual dan peternak. Misalnya saja mereka harus kerjasama dalam mengantisipasi lonjakan permintaan. Sebut saja pada moment tertentu seperti jelang hari raya idul fitri, natal dan tahun baru, akan terjadi lonjakan sampai berlipat lipat. Yang biasanya hanya 100 ribu ekor di hari biasa, maka pada moment tertentu bisa 200 ribu ekor lebih. Harry Wibowo juga mengungkapkan bahwa peluang usaha ayam jawa super sangat bagus karena begitu banyak peminatnya. Tentu hal ini sangat pas, di mana dengan keadaan ekonomi seperti sekarang ini banyak orang yang mencari bisnis mendadak dengan keuntungan yang lumayan. Nah usaha ayam ini sangat cocok dengan keadaan tersebut.
Untuk peternakan ayam jawa super sendiri terbilang masih sedikit pelakunya dibanding ayam modern (broiler dan layer). Karena selama ini yang terjadi di lapang, untuk peternak ayam broiler ikut system plasma perusahaan besar misalnya di bawah perusahaan pabrik pakan, sedangkan untuk ayam jawa super masih bersifat mandiri.

Ayam Jawa Super. Ayam Jawa Super memiliki penampilan tekstur dagingnya mirip dengan ayam kampong. Hanya saja memiliki bulu yang lebih tebal dibanding ayam kampong. Masa panennya juga lebih cepat yakni 55-60 hari. Telurnya mencapai 180 butir per tahun. Tingkat mortalitas/kematiannya jauh lebih kecil dibanding ayam lainnya. Lebih tahan penyakit, cara pemeliharaannya lebih mudah, tahan dipelihara di tempat bising sekalipun (dalam arti di perkotaan tetap bisa). Bisa diternakkan baik dataran rendah sampai tinggi. Selain itu harga jualnya stabil, mudah dipasarkan dan kotoran dalam kandangnya tidak terlalu menyengat hidung.
Penyilangan ayam tidak mudah. Tidak serta merta kalau dua induk disilangkan akan segera menghasilkan ras unggul. Lihat saja ayam broiler maupun layer, yang merupakan hasil seleksi induk (galur murni) selama ratusan tahun. “Selama ini tidak pernah ada komoditas yang sempurna dan hebat, pasti akan selalu ada kekurangannya. Untuk itu kalau mau kaya, seseorang harus mau bekerja keras dan jujur” ungkap F Rahardi. Beliau menambahkan, akan selalu ada orang yang cari untung dengan membodohi pihak lain, yang tidak terlalu tahu kebenaran komoditi tertentu. Dengan melansir produk baru yang serba hebat, tanpa jaminan apa pun (hasil penelitian dll). Jadi bagi pihak yang membutuhkan produk unggul, ada baiknya mencari/membeli dari pihak yang telah memiliki bukti  kebenaran kualitas produk. Adapun beberapa daerah yang menjadi sentra produksi ayam jawa super, yakni Yogyakarta (Sleman dan Bantul), Klaten, Wonosobo, Temanggung, dan Bekasi.
Pemasaran. Jika pada 3 moment special seperti idul fitri, natal dan tahun baru banyak masyarakat awam yang meminta. Namun pada hari-hari biasa rutinnya ayam jawa super masuk rumah makan (seperti Ayam Goreng Ny. Suharti, Sop Ayam Jawa Super dan Mbok Berek) dan supermarket (misalnya Hypermart) dengan kriteria tertentu (misalnya yang beratnya mencapai 7-9 ons per ekor). Di luar itu akan dipasarkan ke pasar rakyat (tradisional). Bahkan di supermarket sendiri, yang diberi label ayam kampong A sebenarnya merupakan ayam jawa super, sedangkan label ayam kampong B merupakan ayam kampong biasa.
Saat ini harga DOC berada di kisaran Rp 4200-5000/ekor. Tetapi jika sudah sering berlangganan harganya bisa jauh lebih rendah, yakni Rp 3900-4000/ekor. Sedangkan untuk ayam jawa super yang siap konsumsi mencapai Rp 20-22.000/kg pada hari biasa dan Rp 28.000/kg pada moment besar. Harga tersebut merupakan harga jual hidup.
 Sampai saat ini selain sepanjang Pulau Jawa, DOC ayam jawa super sudah dipasarkan sampai ke Sumatera, Kalimantan dan Papua. Sedangkan AJS yang siap konsumsi paling banyak dijual ke Jakarta dan Bandung. Saat pengiriman biasanya ayam dikemas dalam kardus yang diberi lubang-lubang bulat. Sebelum pengiriman ke luar pulau, berdasarkan info dari Mulyono, supplier AJS, para pelaku usaha harus menyertakan surat dari Balai Karantina. Jadi si ayam harus dicek kesehatannya oleh balai karantina. Misalnya dari 1000 ekor, maka yang dikirim ke balai karantina hanya 4-10 ekor. Proses ini bisa memakan waktu sekitar 1 minggu sampai 1 bulan.
Menurut Mulyono, kunci kelanggengan usaha ternak ayam ini terletak pada usaha penetasan DOC nya. Jika penyediaan DOC terhenti otomatis tidak ada barang (DOC). Kalaupun jumlah bibit berlebihan (terlalu banyak) maka akan membuat peternak pembesaran tergopoh-gopoh menjual ayamnya. Maka ada baiknya jika jumlahnya selalu terkendali. Karena yang terjadi selama ini banyak pembibit yang tidak kontinyu menyediakan bibit. Sehingga pelaku pembesaran agak kesulitan dalam memperoleh bibit. Untuk itu sebaiknya para pelaku pembesaran langsung bekerjasama dengan pembibit yang sudah terpercaya, bertahan lama dan cukup besar, seperti Rafli Danu Farm di Klaten, Jawa Tengah.
Sebagai pemula sebaiknya bermain di bidang pembesaran, karena dalam usaha pembibitan ayam jawa super memerlukan ketelitian dan kesabaran serta pasti membutuhkan mesin tetas telur yang harganya cukup tinggi .
Risiko. Guna mengatasi lonjakan permintaan, maka para pelaku usaha akan mempersiapkan diri 3-4 bulan sebelumnya. Karena hal itu pasti terjadi, jadi para pelaku sudah meningkatkan kapasitas ternaknya. Untuk menghadapi penyakit yang menyerang, kandang ayam harus dibuat bersih dan tidak jorok dan tak lupa pelaku melakukan vaksinasi. Selain itu masalah pengiriman luar pulau juga pernah terjadi, misalnya saja ketika ada gangguan masalah intern di bandara tertentu, maka proses pengiriman yang melalui udara otomatis terkena imbasnya, sehingga mau tidak mau pelaku harus mencari bandara lain di luar langganan mereka. Untuk penyakit, guna mencegahnya sebaiknya para pelaku memberikan vaksin dan vitamin serta menjaga kebersihan kandang dengan penyemprotan desinfektan/fumigasi. Bahkan bila perlu diberi racikan herbal sendiri, seperti yang dilakukan Suwarno dalam usaha pembesaran ayam jawa super.
Sama-sama Menguntungkan. Baik pembesaran dan pembibitan sama-sama menguntungkan karena pemeliharaannya cukup mudah. Dengan masa panen yang cepat maka penggunaan kandang bisa lebih efisien. Ayam ini juga lebih kuat asal diberi pakan yang cukup  dan terpelihara kebersihan kandangnya. Seperti yang telah dialami Atik Isyawati Retnaningrum, Owner Rafli Danu Farm dan Suwarno, Owner Suwarno Farm yang sama-sama menraih untung sebesar 30%.

Tidak ada komentar: