Satu lagi
terobosan ayam silangan dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya, yakni Ayam
Jawa Super. Ayam ini juga diharapkan menjadi solusi kurangnya pasokan ayam
kampong. Seperti apa geliat usaha dan prospeknya?
Selama ini peternakan ayam konsumsi
yang ada di masyarakat terbagi atas 2 jenis, yakni ayam kampung (ayam aneka ras
lokal), dan ayam modern (broiler dan layer). Di luar dua jenis ayam ini, tidak
ada. Apakah disebut ayam jawa super, atau sunda ayam hebat, menurut F Rahardi itu
kategorinya ayam kampung. Tentang kehebatannya, si pemilik ayam pasti akan
mengatakan bahwa ayamnya lebih hebat dari ayam apa pun di dunia. Ini biasa, tak
ada kecap nomor dua, semua nomor satu. Hal senada juga diungkapkan Harry
Wibowo, Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta. Bahwa nama-nama tersebut
sebenarnya hanya istilah yang dipakai para pelaku usaha untuk menarik minat dan
rasa ingin tahu pembeli/konsumen. Namun tetap pakemnya adalah ayam silangan.
Harry Wibowo mengungkapkan bahwa ayam
jawa super adalah hasil silangan antara ayam kampong dengan ayam layer petelur
ras. Ayam kampong(sebagai pejantan) yang dipakai tentu boleh berbeda-beda
sesuai ayam asli yang ada di daerah masing-masing. Bahkan bisa juga berupa ayam
Bangkok(jantan). Sebutan ayam jawa super mulai ramai menyeruak sekitar 1.5
tahun lalu. Tetapi konon sudah ada sejak tahun 2006.
Menurut Harry Wibowo, Ketua Asosiasi
Peternak Ayam Yogyakarta, munculnya ayam ini dilatarbelakangi kurangnya pasokan
ayam kampung untuk memenuhi rumah makan-rumah makan yang menyuguhkan menu ayam
kampong. Maka terciptalah peluang usaha di tengah ramainya permintaan. Peluang
tersebut semakin terbuka lebar mengingat belum adanya breeding-breeding besar
yang membuat. Dengan adanya ayam jawa super yang performanya sangat mirip ayam kampong,
diharapkan bisa mengatasi masalah kurangnya pasokan tersebut.
Prospek
dan Persaingan.
Menurut F. Rahardi, pengamat agribisnis, prospek usaha peternakan ayam konsumsi
(bukan ayam sebagai pet, hewan peliharaan) sampai kapan pun akan tetap baik. Jadi
disarankan agar orang terus beternak ayam konsumsi. Ditambahkan Mulyono, supplier
Ayam Jawa Super, bagus tidaknya prospek ayam ini juga tidak terlepas dari peran
kerjasama antara penjual dan peternak. Misalnya saja mereka harus kerjasama
dalam mengantisipasi lonjakan permintaan. Sebut saja pada moment tertentu
seperti jelang hari raya idul fitri, natal dan tahun baru, akan terjadi
lonjakan sampai berlipat lipat. Yang biasanya hanya 100 ribu ekor di hari
biasa, maka pada moment tertentu bisa 200 ribu ekor lebih. Harry Wibowo juga
mengungkapkan bahwa peluang usaha ayam jawa super sangat bagus karena begitu
banyak peminatnya. Tentu hal ini sangat pas, di mana dengan keadaan ekonomi
seperti sekarang ini banyak orang yang mencari bisnis mendadak dengan
keuntungan yang lumayan. Nah usaha ayam ini sangat cocok dengan keadaan
tersebut.
Untuk peternakan ayam jawa super
sendiri terbilang masih sedikit pelakunya dibanding ayam modern (broiler dan
layer). Karena selama ini yang terjadi di lapang, untuk peternak ayam broiler
ikut system plasma perusahaan besar misalnya di bawah perusahaan pabrik pakan,
sedangkan untuk ayam jawa super masih bersifat mandiri.
Ayam
Jawa Super. Ayam
Jawa Super memiliki penampilan tekstur dagingnya mirip dengan ayam kampong.
Hanya saja memiliki bulu yang lebih tebal dibanding ayam kampong. Masa panennya
juga lebih cepat yakni 55-60 hari. Telurnya mencapai 180 butir per tahun.
Tingkat mortalitas/kematiannya jauh lebih kecil dibanding ayam lainnya. Lebih
tahan penyakit, cara pemeliharaannya lebih mudah, tahan dipelihara di tempat
bising sekalipun (dalam arti di perkotaan tetap bisa). Bisa diternakkan baik
dataran rendah sampai tinggi. Selain itu harga jualnya stabil, mudah dipasarkan
dan kotoran dalam kandangnya tidak terlalu menyengat hidung.
Penyilangan ayam tidak mudah. Tidak
serta merta kalau dua induk disilangkan akan segera menghasilkan ras unggul. Lihat
saja ayam broiler maupun layer, yang merupakan hasil seleksi induk (galur
murni) selama ratusan tahun. “Selama ini tidak pernah ada komoditas yang
sempurna dan hebat, pasti akan selalu ada kekurangannya. Untuk itu kalau mau
kaya, seseorang harus mau bekerja keras dan jujur” ungkap F Rahardi. Beliau
menambahkan, akan selalu ada orang yang cari untung dengan membodohi pihak
lain, yang tidak terlalu tahu kebenaran komoditi tertentu. Dengan melansir
produk baru yang serba hebat, tanpa jaminan apa pun (hasil penelitian dll). Jadi
bagi pihak yang membutuhkan produk unggul, ada baiknya mencari/membeli dari
pihak yang telah memiliki bukti kebenaran kualitas produk. Adapun beberapa
daerah yang menjadi sentra produksi ayam jawa super, yakni Yogyakarta (Sleman
dan Bantul), Klaten, Wonosobo, Temanggung, dan Bekasi.
Pemasaran. Jika pada 3
moment special seperti idul fitri, natal dan tahun baru banyak masyarakat awam
yang meminta. Namun pada hari-hari biasa rutinnya ayam jawa super masuk rumah
makan (seperti Ayam Goreng Ny. Suharti, Sop Ayam Jawa Super dan Mbok Berek) dan
supermarket (misalnya Hypermart) dengan kriteria tertentu (misalnya yang
beratnya mencapai 7-9 ons per ekor). Di luar itu akan dipasarkan ke pasar
rakyat (tradisional). Bahkan di supermarket sendiri, yang diberi label ayam
kampong A sebenarnya merupakan ayam jawa super, sedangkan label ayam kampong B
merupakan ayam kampong biasa.
Saat ini harga DOC berada di kisaran
Rp 4200-5000/ekor. Tetapi jika sudah sering berlangganan harganya bisa jauh
lebih rendah, yakni Rp 3900-4000/ekor. Sedangkan untuk ayam jawa super yang
siap konsumsi mencapai Rp 20-22.000/kg pada hari biasa dan Rp 28.000/kg pada
moment besar. Harga tersebut merupakan harga jual hidup.
Sampai saat ini selain sepanjang Pulau Jawa,
DOC ayam jawa super sudah dipasarkan sampai ke Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Sedangkan AJS yang siap konsumsi paling banyak dijual ke Jakarta dan Bandung. Saat
pengiriman biasanya ayam dikemas dalam kardus yang diberi lubang-lubang bulat. Sebelum
pengiriman ke luar pulau, berdasarkan info dari Mulyono, supplier AJS, para
pelaku usaha harus menyertakan surat dari Balai Karantina. Jadi si ayam harus
dicek kesehatannya oleh balai karantina. Misalnya dari 1000 ekor, maka yang
dikirim ke balai karantina hanya 4-10 ekor. Proses ini bisa memakan waktu
sekitar 1 minggu sampai 1 bulan.
Menurut Mulyono, kunci kelanggengan
usaha ternak ayam ini terletak pada usaha penetasan DOC nya. Jika penyediaan
DOC terhenti otomatis tidak ada barang (DOC). Kalaupun jumlah bibit berlebihan
(terlalu banyak) maka akan membuat peternak pembesaran tergopoh-gopoh menjual
ayamnya. Maka ada baiknya jika jumlahnya selalu terkendali. Karena yang terjadi
selama ini banyak pembibit yang tidak kontinyu menyediakan bibit. Sehingga
pelaku pembesaran agak kesulitan dalam memperoleh bibit. Untuk itu sebaiknya
para pelaku pembesaran langsung bekerjasama dengan pembibit yang sudah
terpercaya, bertahan lama dan cukup besar, seperti Rafli Danu Farm di Klaten,
Jawa Tengah.
Sebagai pemula sebaiknya bermain di
bidang pembesaran, karena dalam usaha pembibitan ayam jawa super memerlukan ketelitian
dan kesabaran serta pasti membutuhkan mesin tetas telur yang harganya cukup
tinggi .
Risiko. Guna
mengatasi lonjakan permintaan, maka para pelaku usaha akan mempersiapkan diri
3-4 bulan sebelumnya. Karena hal itu pasti terjadi, jadi para pelaku sudah
meningkatkan kapasitas ternaknya. Untuk menghadapi penyakit yang menyerang,
kandang ayam harus dibuat bersih dan tidak jorok dan tak lupa pelaku melakukan
vaksinasi. Selain itu masalah pengiriman luar pulau juga pernah terjadi,
misalnya saja ketika ada gangguan masalah intern di bandara tertentu, maka
proses pengiriman yang melalui udara otomatis terkena imbasnya, sehingga mau
tidak mau pelaku harus mencari bandara lain di luar langganan mereka. Untuk
penyakit, guna mencegahnya sebaiknya para pelaku memberikan vaksin dan vitamin
serta menjaga kebersihan kandang dengan penyemprotan desinfektan/fumigasi.
Bahkan bila perlu diberi racikan herbal sendiri, seperti yang dilakukan Suwarno
dalam usaha pembesaran ayam jawa super.
Sama-sama Menguntungkan. Baik
pembesaran dan pembibitan sama-sama menguntungkan karena pemeliharaannya cukup
mudah. Dengan masa panen yang cepat maka penggunaan kandang bisa lebih efisien.
Ayam ini juga lebih kuat asal diberi pakan yang cukup dan terpelihara kebersihan kandangnya. Seperti
yang telah dialami Atik Isyawati Retnaningrum, Owner Rafli Danu Farm dan Suwarno, Owner Suwarno Farm yang sama-sama menraih untung sebesar 30%.